Santri Tenggarong Sukacita Sambut Hari Santri
25 Oktober 2015 Share

Santri Tenggarong Sukacita Sambut Hari Santri

Mengenang jasa pahlawan pejuang yang dilakukan oleh para ulama dan kiai dan santri dalam memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari tangan para penjajah. Maka Presiden RI Joko Widodo secara resmi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Tentunya suasana kegembiraan menyebar sampai ke daerah-daerah, salah satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) menyambut suka cita Hari Santri Nasional.

Ketua PBNU Dr KH. Farid Wadjdy, M.Pd yang juga Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kaltim menyambut baik Hari Santri Nasional. Dalam hal ini Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kukar langsung mengelar acara yang dikemas dalam menyambut Hari Santri Nasional, dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Islam Kecamatan Tenggarong Seberang, Rabu (21/10/2015) malam.

Kegiatan itu digagas oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kukar bekerjasama dengan MWC NU Tenggarong seberang.

Ketua PCNU Kukar H. Chairul Anwar menyambut baik ditetapkannya Hari Santri Nasional. Tentunya menurut dia, generasi muda Nahdliyin sangat bersemangat dalam menyambut Hari Santri Nasional.

“Saya mengharapkan generasi muda Nahdliyin harus menjadi santri yang cerdas, amanah, inovatif, mandiri, serta mari fastabiqul khairot dalam bingkai NKRI,” katanya.

Sementara itu Farid Wadjdy mengatakan penetapan tersebut melalui proses perjuangan yang cukup panjang hingga akhirnya ditetapkan Hari Santri Nasional,

“Sudah sejak lama kita memperjuangkan hal ini, cuma baru di masa Pemerintahan Presiden Jokowi bisa ditetapkan Hari Santri Nasional,” ucapnya.

Dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional, maka Hari Santri bukan lagi hanya semata milik para warga NU, tapi sudah menjadi milik negara.

“Maka dari itu dalam rangka Hari Santri Nasional, kita maknai sebagai penghargaan dan penghormatan kepada para pejuang dan syuhada yang telah berjuang  dalam membela dan menjaga NKRI, dan sudah menjadi tugas kita selanjutnya agar warga NU tetap berada di garis terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI, karena bagi kita warga NU, Pancasila dan NKRI itu adalah harga mati,” kata Farid.

Acara diawali tahlilan yang dipimpin KH Abdul Hanan selaku Rais Syuriah MWC NU Tenggarong Seberang.

Kegiatan itu juga dirangkai dengan diskusi terbuka dan nonton bareng film dokumenter Resolusi Jihad serta film Sang Kyai yang mengisahkan begitu besarnya peran para ulama dan santri dalam perjuangan mempertahankan NKRI. (Mukafi Niam. NU Online)